Senin, 31 Desember 2018

MEMBUAT HF LINIER AMPLIFIER 600W ( Boster IREX IRFP260 )

Membuat linier amplifier 600W bukan hal yg mudah perlu kecermatan , Linier amplifier ini dengan input 20Watt bisa keluar 600Watt selamat ber eksperimen. Untuk melihat skema dapat download pada link di bawah ini !!!

https://drive.google.com/open?id=1NzYpsqLqgfgG6zf5SErwWtdA6nrjECaY





POWER SUPPLY SWITCHING ( SMPS )

Switch mode power supply (SMPS) adalah suatu peralatan untuk memberikan sumber DC dengan cara metode switching.tanpa menggunakan travo daya. Walapun bentuk nya kecil tapi kemampuan nya besar. PSU ini dirancang oleh penciptanya mempunyai kemampuan sampai 1000W
Dalam perakitannya yang perlu di perhatikan adalah lilitan pada tranformator. Untuk memulai membuat lilitan mulai dari tanda titik , lilit sesuai jumlah yang ada dalam skema,
Selamat mencoba semoga berhasil .

https://drive.google.com/open?id=1gebYnAa2Cj1HL0gPJjoB6v_QubeWy7su
https://drive.google.com/open?id=1sw4Jxhc9E7X_YLWkNA049EZA4te_1Khv
https://drive.google.com/open?id=1KAGsYNyWoVVq2CiDInAAlH-al5ogeBLj
https://drive.google.com/open?id=1cVWmfkZH-gJ3QfkFoQWV27fQJK7ADCqG


Minggu, 16 Desember 2018

MEMBUAT RADIO TRANSCEIVER BITX


BITX adalah Transceiver Homebrew yang dirancang oleh Ashhar Farhan seorang amatir dari India, BITX ini dikembangkan mulai dari tahun 2004, BITX adalah singkatan dari Bidirectional Transceiver. dengan modulasi SSB ( Single side Band ). Berikut skema dari BITX transceiver :
Secara umum BITX memiliki diagram blok sebagai berikut, yang tebagi menjadi 2 jalur utama yaitu Transmitter (pemancar) dan jalur Receiver (penerima), dimana terdapat beberapa blok khusus yang digunakan untuk kedua arah tersebut (bi-directional).

Beberapa blok fungsi yang bersifat bidirectional seperti dimaksud adalah, SSB atau X’tal Filter, Single Balanced Modulator (AF ke IF dan sebaliknya), Double Balanced Modulator (IF ke RF dan sebaliknya), BPF (Sebagai Front End Antenna, dan sebagai BPF sebelum masuk ke RF Amplifier).
Walaupun beberapa blok fungsi diatas didesain dua arah, namun rangkaian small signal IF maupun RF amplifier tetap satu arah, TX maupun RX. Mungkin bagian ini dapat kita modifikasi lagi sehingga BITX ini makin slim dan murah.
Bagian-bagian penting pada BITX


Audio amplifier

AF Amplifier menggunakan IC LM386. IC ini sangat populer di dunia para homebrewer, ukurannya kecil, murah dan membutuhkan komponen luar yang sangat sedikit, sehingga total rangkaiannya menjadi kompak dengan kualitas suara yang cukup bagus. 
Karena sinyal yang radio yang akan diterima memiliki level yang cukup kecil, sehingga diperlukan sebuah penguat 1 (satu) tingkat untuk menambah level penguatan IC LM386.
Pengetesan :
Pasang terlebih dahulu AF Amplifier LM386 serta komponen pendukungnya, pasang sebuah speaker kecil/sedang pada port keluaran, masukkan tegangan DC yang sesuai, bila rangkaian bekerja, maka pada loud speaker akan terdengar desisan yang besarnya sesuai dengan perputaran potensiometer volume, colok kaki tengah potensiometer volume ( 1 ) dengan pinset yang anda pegang, maka loud speaker harus mencuit cukup keras. Bila step ini berhasil, lanjutkan merangkai penguat AF 1 (satu) tingkat didepannya. Sekali lagi, lakukan testing dengan mecolokkan pinset yang dipegang tangan ke basis transistor ( 2 ), maka loud speaker harus menjerit lebih keras dari pada sebelumnya. Selanjutnya pasang rangkaian preamp dan sambugkan tegangannya bicara di depan microfon ( 3 ) kalau sudah benar akan mengeluarkan bunyi suara kita pada speker







Untuk memperjelas anda bisa menyimak video tutorialnya di samping ini !!!









BFO (Beat Frequency Oscillator) 

Fungsi utama dari BFO bersama-sama dengan SBM adalah mencampur signal AF dan BFO sehingga mendapatkan sinyal IF, sebaliknya juga mencampur sinyal IF dan BFO sehingga mendapatkan sinyal AF.
BFO ini merupakan sebuah oscillator x’tal yang dilengkapi dengan adjuster frekuensi, sehingga bisa swing disekitar frekuensi fundamentalnya, konfigurasi seperti ini disebut dengan VXO (Variable X’tal Oscillator).
Tambahkan lilitan sebesar 15uH serial dengan variabel capacitor pada salah satu X’tal untuk swing frekuensi + atau - 1500Hz dari frekuensi fundamentalnya 
Frekuensi resonansi BFO ini harus align dengan SSB filter, saya menggunakan SSB filter dengan frekuensi tengah 10MHz, dengan demikian BFO harus berosilasi pada 10MHz-1.5KHz = 9.998.500Hz dan 10MHz+1.5KHz = 10.001.500Hz untuk penerimaan LSB dan USB. Untuk 80M band menggunakan mode LSB.


Cara melakukan pengetesan rangkaian yaitu menggunakan frekuensi meter, lakukan pengukuran pada output rangkaian, maka harus terbaca frekuensi osilasinya, lalu cabut X’tal, maka frekuensi osilasi harus hilang. Putar trimpot capacitor, ukur output, pastikan ia mampu berosilasi sekitar 1.5KHz dari frekuensi fundamentalnya (naik/turun sesuai dengan adanya lilitan atau tidak). 



Balance modulator

Balanced Modulator berfungsi sebagai pencampur (mixer) dua buah sinyal dengan frekuensi berbeda, dan menghasilkan sinyal keluaran yang frekuensinya adalah selisih dari frekuensi keduanya. Misalkan kita memiliki sinyal dengan frekuensi 10MHz, dan 6MHz, maka keluaran SBM memiliki frekuensi 16MHz dan 4MHz plus frekuensi ripple yang frekuensinya merupakan kelipatan dari 4MHz dan 16MHz. Anda bisa bayangkan bagaimana kompleknya sinyal keluaran dari sebuah SBM, untuk itu maka diperlukan sebuah BPF atau LPF untuk mengekstrak sinyal dengan frekuensi tertentu pada output SBM. SBM dibentuk dengan menggunakan sebuah trifiller coil, 2 buah diode dan trimpot resistor sebagai penyeimbang.

Cara membuat trafo trifilar 

  1. Siapkan ferit cincin bekas lampu hemat energi
  2. Sediakan kawat email dengan diameter 0.3mm dengan panjang 30cm sebanyak 3 helai, pilin ketiganya secara rapi.
  3. Lilit kawat email yang telah dipilin tersebut pada melalui lobang ferit kira-kira sebanyak 8 lilit, hati-hati jangan sampai emailnya terluka, karena pinggiran feritnya cukup tajam.
  4. Ukur dengan avometer, pastikan masing-masing helai email tidak saling short satu sama lainnya.

Balance mixer


DBM ini memiliki fungsi yang sama dengan SBM diatas, namun signal yang dicampur adalah antara RF dan VCO (Variable Controlled Oscillator) untuk menghasilkan sinyal IF, dan sebaliknya.
Rangkaian ini dibentuk dengan menggunakan 4 buah diode yang identik 
Cara pengetesan yang paling gampang, gunakan tool sakti yaitu pinset, korek-korek sisi inputnya sampai terdengar suara mencuit dan ribut di load speaker.
SSB Filter


SSB filter ini menggunakan konfigurasi ladder filter, yaitu beberapa X’tal dengan frekuensi yang sama digandeng secara serial, dengan beberapa komponen tambahan berupa capacitor.

BW dari filter ini diharapkan tidak lebih dari 3KHz, sesuai dengan persyaratan dari radio amatir untuk komunikasi SSB (LSB/USB) BW-nya tidak boleh lebih besar dari 3KHz. Berdasarkan teori dan percobaan dari para homebrewer, 4 buah X’tal akan mampu mendapatkan BW sekitar 3KHz.

IF
 

































VFO ( Variable Frekuensi Oscilator )
Merupakan oscillator yang bersama-sama dengan DBM akan menggeser sinyal input radio menjadi sinyal IF dengan frekuensi sekitar BFO.
Dengan demikian, maka frekuensi VFO ini dapat dicari dengan cara

VFO = |BFO – Frek Input|, misal Frek Input 80M atau 3.8MHz, maka VCO = 10 – 3.8 = 6.2 MHz
Rangkaian utama VFO adalah sebuah transistor yang frekuensi osilasinya ditentukan oleh tank circuit (kombinasi antara L dan C). Karena menggunakan VFO, maka pembuatan blok ini penuh dengan tantangan, yaitu mendapatkan kestabilan frekuensi yang acceptable.
Beberapa trik dibawah dapat dilakukan untuk keperluan ini:
  1. Untuk capacitor di tank circuit menggunakan NPO atau Feeder
  2. Bila memungkinkan gunakan lilitan tanpa inti ferit
  3. Gunakan catuan DC yang stabil, misalnya menggunakan IC voltage stabilizer, misal LM7809
  4. Untuk mengurangi pengaruh dari fluktuasi suhu sekitar terhadap komponen-komponen VFO, ada baiknya menutup rangkaian dengan menggunakan tutp metal. Namun, perlu diperhatikan, tempatkan IC voltage regulator diluar kotak, karena biasanya mendisipasikan panas yang cukup mengganggu kestabilan VFO.
  5. Jangan lupa menambahkan rangkaian buffer, untuk meminimisasi pengaruh akibat beban dibelakang VCO.


Rangkaian VFO ini telah dilengkapi dengan 2 tingkat buffer, jadi sudah cukup untuk meminimisasi pengaruh tersebut.


Cara pengetesan VCO cukup gampang, pasang catuan DC, lalu ukur frekuensi keluarannya dengan frekuensi meter, dan pastikan berosilasi disekitar 6.8MHz untuk penerimaan di band 80M.

BPF ( Band Pass Filter )


BPF disini menggunakan 3 buah lilitan dengan nilai yang sama. Saya membuatya diatas koker berinti ferit berdiameter 0.8mm, dengan beberapa lilit email 0.3mm (untuk eksperimen ini saya menggunakan bekas lilitan eksperimen terdahulu saya Primer 20 lilit, sekunder 5 lilit – namun bagian sekunder tidak dipakai). Untuk mudahnya, saya mengadop rangkaian BPF dari Internet.

Ajustment terhadap BPF ini dapat dilakukan secara langsung saat menerima sinyal dengan frekuensi di band 80M, dengan memutar-mutar ferit core lilitan.


RF Amplifier



Semua IF/RF amplifier tersebut merupakan class A, sehingga pengetesan DC-nya dapat dilakukan dengan memastikan tegangan Vbe (tegangan antara basis dan emitter) sekitar 0.7Volt, dan tegangan Vce sekitar 1/2 dari Vcc (tegangan catu).